B I S N I S . T E C H

Mengulas Teknologi Di Balik Ponsel Layar Lipat

by Ariya 29 Mar 2022

Bukan Samsung Duluan Yang Pakai Layar Lipat

Salah satu teknologi masa kini yang harus banget kita bahas adalah ponsel layar lipat super flexible yang baru-baru ini dikeluarkan oleh Samsung.

Tapi, pertanyaannya apakah benar ponsel layar lipat merupakan sebuah ide yang baru?

Ternyata jawabannya tidak, karena jauh sebelum Samsung meluncurkan ponsel layar lipatnya, The Royale Fexpei telah terlebih dahulu menciptakan ponsel layar lipat pada tanggal 31 Oktober 2018.

Hal ini sekaligus mencatatkan nama Royale Fexpei sebagai pencipta ponsel layar lipat pertama di dunia.

Saat itu, ponsel layar lipat yang dikeluarkan oleh Royale Fexpei memiliki 6GB RAM dan ruang penyimpanan sebesar 128 GB. Namun, sayangnya ponsel yang dikeluarkan oleh Royale Fexpei ini dinilai terlalu tebal oleh para pengguna smartphone.

Tidak mau ketinggalan, perusahaan teknologi asal Korea Selatan, Samsung mengeluarkan ponsel layar lipat pertamanya hanya selang satu bulan dari peluncuran ponsel layar lipat milik Royale Fexpei dengan teknologi yang disebut “Infinity Flex Display”.

Teknologi inilah yang kemudian menjadi cikal bakal terciptanya produk ponsel layar lipat dari brand Samsung lainnya. Salah satu yang paling terbaru saat ini adalah Galaxy Z Flip dengan layar yang super flexible.

Teknologi yang digunakan?

Teknologi layar flexibel pada Galaxy Z Flip milik Samsung membuat ponsel layar lipat tidak lagi membutuhkan engsel pemisah antar bagian ponselnya karena lipatan tersebut dibuat langsung pada bagian layar ponsel.

Ponsel layar lipat dari Samsung ini terbuat dari bahan polimer dan komponen-komponen khusus lainnya yang membuat ponsel tersebut memiliki kemampuan layar OLED yang sangat flexible. Layar diode pemancar cahaya organik atau yang disebut juga layar OLED merupakan layar yang bekerja dengan menggunakan aliran listrik pada senyawa organik.

Seperti apa jaringan layar OLED itu?

Jaringan OLED memiliki struktur yang sangat tipis, flexible, serta memiliki warna yang cerah. Dalam praktiknya, OLED tidak membutuhkan backlight dan layar OLED disebut-sebut mampu menghasilkan warna layar yang lebih tebal dan lebih baik daripada layar LED.

Sebenarnya layar OLED sendiri sudah diterapkan oleh Samsung pada tipe smartphone pendahulunya, seperti pada samsung Galaxy S7 Edge. Dimana, smartphone tersebut dilengkapi dengan layar OLED yang sedikit melengkung di bagian pinggir ponsel.

Perusahaan teknologi, seperti Samsung dan Royole telah mengembangkan teknologi layar OLED ini sejak tahun 2011. Hanya saja, ponsel layar lipat yang flexibel baru mulai dibuat baru-baru ini.

Nyatanya, untuk menghadirkan ponsel layar lipat seperti Galaxy Z Flip bukanlah rangkaian RND yang singkat. Butuh waktu yang sangat panjang bagi kedua perusahaan tersebut untuk bisa menciptakan smartphone dengan layar lipat. Kenapa? Karena bahan-bahan yang digunakan untuk membuat ponsel ini cukup berbeda dengan ponsel-ponsel pada umumnya, Perusahaan harus bisa menemukan dan menciptakan komponen-komponen khusus yang juga flexible.

Salah satu yang paling krusial adalah pemilihan kaca pada layar ponsel. Seperti yang kita ketahui bahwa kaca adalah bahan polymer yang getas atau tidak flexible. Sehingga, tidak akan bisa digunakan untuk membuat ponsel lipat. Hal ini membuat perusahaan harus mengembangkan layar polimer bendy untuk menghasilkan layar ponsel yang flexible.

Tidak hanya itu, bahkan perusahaan harus mengganti komponen lain seperti sirkuit baterai dan baterai lithium-ion menjadi jenis lainnya. Baterai lithium-ion disinyalir dapat meledak dan terbakar ketika ponsel dilipat.

Nah, itu dia teknologi-teknologi yang ada dibalik layar lipat flexible dari Samsung Galaxy Z Flip. Semoga Informasinya bermanfaat.

Posting Yang Berkaitan